Cari Blog Ini

MITOS PERANG DUNIA II YANG MASIH DIPERCAYA HINGGA SEKARANG

Perang Dunia II atau Perang Dunia Kedua (biasa disingkat menjadi PDII atau PD2) adalah sebuah perang global yang berlangsung mulai tahun 1939 sampai 1945. Perang ini melibatkan banyak sekali negara di dunia —termasuk semua kekuatan besar—yang pada akhirnya membentuk dua aliansi militer yang saling bertentangan: Sekutu dan Poros. Perang ini merupakan perang terluas dalam sejarah yang melibatkan lebih dari 100 juta orang di berbagai pasukan militer. Dalam keadaan "perang total", negara-negara besar memaksimalkan seluruh kemampuan ekonomi, industri, dan ilmiahnya untuk keperluan perang, sehingga menghapus perbedaan antara sumber daya sipil dan militer. Ditandai oleh sejumlah peristiwa penting yang melibatkan kematian massal warga sipil, termasuk Holocaust dan pemakaian senjata nuklir dalam peperangan, perang ini memakan korban jiwa sebanyak 50 juta sampai 70 juta jiwa. Jumlah kematian ini menjadikan Perang Dunia II konflik paling mematikan sepanjang sejarah umat manusia.

lantas apa saja sih mitos yang beredar seputar Perang Dunia 2? oke mari kita bahas ya.

1. Jepang tidak sekeji Jerman/Jepang tidak kejam-kejam amat.

Jepang sama kejinya dengan Jerman. Mereka memang tidak bertanggung jawab atas terjadinya genosida besar-besaran atau membunuh banyak orang seperti yang dilakukan Jerman- tetapi kekejian mereka nyaris sama.
Secara keseluruhan, militer Jepang bertanggung jawab atas kematian setidaknya 20-30 juta warga sipil (hanya beberapa juta lebih rendah dari Nazi). Tentara Jepang menganggap diri mereka lebih unggul secara rasial daripada orang Tionghoa dan memperlakukan mereka dengan kebencian dan kekejaman yang tak terkendali. Beberapa contohnya termasuk:
  1. Perkosaaan Nanjing yang menewaskan 300,000 warga sipil. Perempuan dan anak-anak diperkosa beramai-ramai, disiksa, dan dibunuh perlahan-lahan sebagai hiburan. Kejadian brutal ini sampai mengagetkan perwira tinggi Jepang
  2. Jepang banyak melakukan eksperimen manusia Yang paling terkenal adalah Unit 731 yang membunuh 10,000 orang.
  3. Jepang menggunakan senjata gas beracun dan senjata biologi untuk menggempur warga sipil TiongkokJadi, apa mereka lebih baik daripada Nazi?
2. Prancis adalah "pecundang" dalam perang

Prancis yang malang. Perang dimulai pada tahun 1939 dan mereka tetap berperang selama lebih dari 2 tahun, namun mereka hanya dianggap lelucon.

Kenyataannya, Prancis itu tangguh. Jerman memusatkan tank mereka di unit lapis baja daripada menyebarkannya di antara infanteri dan ketika Jerman menerobos hutan Ardennes, Prancis terpaksa mundur untuk menghindari pengepungan - dan itu tidak berhasil.

Prancis dilemparkan ke dalam kekacauan oleh serangan Jerman. Prancis tidak terlalu besar dan mereka tidak punya banyak ruang untuk mundur. Mereka melakukan segalanya meskipun gagal.

Setelah Prancis jatuh, Prancis tetap melawan
  1. Banyak tentara Prancis berhasil sampai ke Inggris dan mulai berencana untuk merebut kembali negara mereka
  2. Perlawanan Prancis adalah teror bagi Jerman sepanjang perang. Mereka bertempur dengan sangat berani melawan rintangan yang menakutkan dan membuka jalan bagi pembebasan sekutu Eropa
  3. Divisi Prancis yang selamat dari kejatuhan Prancis mampu terlibat dan mengalahkan Jerman beberapa kali.
  4. Selama pembebasan Prancis, tentara Prancis yang baru bertambah menjadi 1,2 juta orang dan memukul mundur Jerman di Jerman, Pegunungan Alpen, dan sekitarnya
Lucunya, tank Medium Prancis kelas dunia dan bisa dibilang lebih baik daripada Medium Tank Jerman pada tahun 1941.

Prancis tidak jatuh karena menyerah dan militer Prancis tidak "buruk" dengan cara apa pun. Jerman melakukan serangan serius melawan Prancis, namun bahkan dengan seluruh negara yang diduduki Prancis terus berjuang.

3. Perang Pasifik adalah konflik antara AS dan Jepang

Perang Pasifik sama besarnya dan sama mematikannya dengan perang Eropa. Banyak yang percaya bahwa ini adalah perang antara marinir Amerika melawan infantri Jepang di pulau-pulau Pasifik, padahal apa yang terjadi lebih dari itu.
Faktanya, peperangan ini berfokus di Tiongkok. Perang di Tiongkok adalah perang paling mematikan nomor dua dalam PD 2. Sama mematikannya dengan perang di Eropa karena sebanyak 20 juta warga Tiongkok terbunuh dalam perang.

Peperangan ini terlalu sering diabaikan dan banyak yang tidak mengeahui keberadaannya. Yang mana merupakan hal aneh karena konflik Tiongkok-Jepang sangat berdarah-darah, seheboh perang Stalingrad, dan terdapat banyak bentrok militer.

Sumber :
Share:

MERCUSUAR THRIDARANGAR MERCUSUAR TER EKSTRIM DIDUNIA

Mercusuar Thridarangar berdiri tepat di tengah Samudera Atlantik, beberapa mil dari pesisir Kepulauan Vestmann, daerah selatan Islandia. Itu adalah mercusuar yang paling terisolasi di dunia dan cuma bisa dijangkau dengan helikopter.

Mercusuar Thridarangar, yang bisa diartikan secara harafiah dari Bahasa Islandia artinya "tiga batu", dibangun pada 1939 pada batu karang tertinggi dari formasi kumpulan bebatuan di sana.

Mercusuar Þrídrangar terletak 10km sebelah barat dari Kepulauan Westman dan mercusuar dibangun pada tahun 1939 di puncak dari seastack yang berdiri 40 meter dari permukaan laut (mungkin mercusuar yang paling menantang yang pernah dibangun di Islandia)

Dibangun sesaat sebelum terjadinya Perang Dunia II. Tiga pendaki gunung terbaik dari pulau Vestman mendaki ke atas permukaan jurang yang hampir vertikal, mendekati ke bagian puncak, satu orang yang paling atas harus berdiri diatas pundak teman dibawahnya dan menarik teman yang lain keatas karena jaraknya terlalu tinggi untuk bisa meraih ujung jurang. Mereka kemudian membuat sebuah 'jalur' menuruni jurang dengan memaku tombak dan menghubungkannya dengan rantai. Kemudian, sistem katrol crane kecil dibangun untuk mengerek bahan baku dan suplai, sisa-sisa sistem tersebut masih bisa dilihat pada bagian kiri mercusuar di foto ini.
Para pekerja tinggal di pulau dalam tenda selama sebulan waktu mengerjakan konstruksi ini. Mereka menghadapi batuan licin, hujan, dan angin kencang, dan sangat sadar kalau sekali tergelincir bisa mengirim mereka terjun bebas ke Samudera Atlantik Utara yang dingin dan ombak yang saling beradu di bawah.

Mercusuar Thridarangar Merupakan satu mercusuar paling indah di dunia, dan satu-satunya cara untuk mencapai Thridrangar adalah dengan berkendara ke pantai dan terbang melalui helikopter ke lokasi.

Meskipun tempat ini populer karena pemandangannya yang menakjubkan, tidak ada yang bisa menghuninya. Kamu bisa tinggal di mercusuar, hanya saja tidak ada fasilitasnya.





Share:

KOTA TERMAHAL DI DUNIA ADA DI ASIA TENGAH

 

Ashgabat adalah ibu kota sekaligus kota terbesar Turkmenistan. Penduduknya berjumlah 695.300 jiwa (2001) dan pada tahun 2009, diperkirakan ada sekitar satu juta jiwa yang tinggal di kota ini. Kota ini merupakan ibu kota pemerintahan dan pusat ekonomi utama di Turkmenistan. Kota ini terletak di Gurun Kara Kun dan pegunungan Kopet Dag. Terletak 250 km dari kota terbesar kedua di Iran, Mashhad.

Sekitar 80% bangunan Ibukota Türkmenistan terbuat dari marmer putih (a Guinness World Record), yang kebanyakan diimpor dari China dan Viet Nam. Lihat, Türkmenistan memiliki cadangan gas alam terbesar keempat sedunia, dan menggunakan kekayaan dari gas alam tersebut untuk membangun seluruh bangunan marmer, serta penerangan jalan dan jalan raya yang mengkilap. pemerintah Turkmenistan menggelontorkan dana sekitar Rp 2,5 triliun Demi membangun 543 bangunan dari marmer putih di kota Ashgabat

Akan tetapi, Anda akan mengetahui fakta dibalik bangunan mengkilap tersebut, bahwasanya gedung tersebut kosong!

Flat (hunian) di gedung-gedung tersebut seharga $200–500k USD, di negara di mana banyak orang hanya menghasilkan $200 per bulan. Kebanyakan orang di Türkmenistan tidak mampu membeli flat seperti itu dan lebih memilih tinggal di apartemen yang dibangun Soviet. Jalanan juga kosong melompong, hanya beberapa mobil yang melintas.

Ambisi menjadi kota serba putih tak pelak membuat Presiden Turkmenistan, Gurbanguly Berdymukhammedov menelurkan aturan unik di Ashgabat dengan hanya memperbolehkan kendaraan berwarna putih dan perak melintasi ibu kota Turkmenistan tersebut. Tak terkecuali mobil dinas dan mobil pengawal presiden.

Sebab peraturan ambisius tersebut, pemilik kendaraan berwarna gelap di kota ini terpaksa mengeluarkan biaya tambahan berkisar Rp 28,9 juta guna mengganti warna kendaraan mereka menjadi putih dominan.

fakta lain Di balik marmer-marmer putih tersebut, sekitar 60 persen masyarakat Turkmenistan yang hidup sebagai pengangguran berjuang mencari pekerjaan setiap harinya demi menghidupi keluarga mereka.

Mereka yang mengenal Türkmenistan tahu betapa gilanya diktator yang berkuasa, Gurbanguly Berdimuhamedow serta diktator sebelumnya Saparmurat Niyazov, alias Türkmenbaşy, dan bagaimana diktator tersebut membangun ibu kota sebagai barang pameran belaka daripada membuat kota yang layak huni.


 Kota Aşgabat menyalip Kota Hongkong sebagai Kota Termahal Sedunia.

Share:

KING LEOPOLD II SEORANG RAJA YANG SADIS MELEBIHI HITLER

 

King Leopold lahir pada tahun 1835. Ia merupakan pewaris takhta kerajaan Belgia satu-satunya. Masa lalu King Leopold itu tidak menunjukkan gerak-gerik bahwa dia akan menjadi seorang pembunuh. Dia adalah pangeran yang berperilaku normal. Sangat, sangat normal.

Leopold akhirnya naik takhta 30 tahun kemudian, tepatnya di tahun 1865. Dia dicintai rakyatnya karena Leopold dikenal sebagai pemimpin yang baik dan bijaksana. Beliau melaksanakan reformasi di beberapa daerah dan menerapkan sistem demokrasi. What could possibly gone wrong?

Yang salah adalah bagaimana Leopold menyikapi kesuksesannya sebagai Raja. Leopold sangat bangga dengan pencapaiannya, namun ia masih belum puas. Ia ingin melakukan ekspansi wilayah layaknya negara-negara tetangga, seperti Inggris, Perancis, dan Spanyol. Ketiganya merupakan negara kolonial yang mampu melakukan ekspansi hingga ke benua Asia dan Afrika. Ia juga melihat negara-negara tetangganya ini menjadi makmur dan sejahtera. Siapa yang tidak iri?

Leopold, yang merasa bahwa ia butuh suatu negara untuk dijajah dan dimanfaatkan sumber dayanya, memutuskan untuk mengirim pasukan demi melancarkan obsesinya. Ingat, obsesi Leopold, bukan obsesi warganya.

Awalnya Leopold berusaha menjajah dengan cara negosiasi mengenai pembagian kekuasaan atas Filipina bersama ratu Isabella II dari Spanyol. Sayangnya, negosiasi tersebut gagal.

Leopold yang mungkin kesal dan malu atas gagalnya rencana beliau menguasai Filipina, memutuskan untuk melakukan ekspansinya ke Afrika dan sasaran jajahannya adalang Kongo.

Kongo pada waktu itu belum terdengar namanya. Tidak ada yang tahu tentang wilayah itu. Barulah terdengar dan diperhatikan ketika ada dua orang petualang, bernama Dr. Livingstone dan Henry Stanley yang menjelajah wilayah yang disebutnya, the heart of darkest Africa.

Leopold ingin sebelum menjajah, dia dikenal sebagai seorang filantropis. Raja yang sungguh dermawan dan membiayai seluruh keperluan ekspedisi. Mereka melakukan ekspedisi yang cukup melelahkan. Bayangkan, harus membabat hutan yang panjang banget, untuk bisa masuk ke dalamnya. Maklum, wilayah ini kan belum pernah ada yang jajah. Jadi masih untouched. Ketika sampai disana, pasukan Belgia akhirnya melihat suatu perkampungan. Kampung tersebut dipimpin oleh kepala suku.

Awalnya, pasukan Belgia dan pemimpin suku di Kongo sulit untuk berkomunikasi. Penyebab utama adalah bahasa, karena suku asli tidak bisa berbahasa inggris.

Si pemimpin suku tidak mengerti bahasa Inggris. Sudah jelas. Dan semuanya sudah tahu. Maka dari itu, Tippu Tip berbohong mengenai isi suratnya. Rencana penjajahan dan penjarahan SDA tidak disebutkan.

Malangnya, ketika surat tersebut telah ditandatangani, disinilah awal mula terjadinya bencana bagi rakyat Kongo.

Siapa sih, masyarakat Kongo yang bakal menyangka bahwa mereka akan dijajah? Tidak ada. Mereka pikir maksud kedatangan pasukan Belgia itu baik.

Ternyata, keputusan menerima kedatangan Pasukan Kongo pada saat itu merupakan keputusan yang fatal.

Pemerintah Belgia gila-gilaan melakukan perdagangan gading gajah dan kerja paksa di kebun karet.

Gajah-gajah banyak yang dibunuh.

Para penduduk disuruh untuk kerja paksa.

Entah di kebun karet, tambang emas, berlian dan lain-lain. Semuanya dimonopoli oleh Leopold.

Di era penjajahan Leopold, wilayah Kongo dibagi menjadi per distrik. Nah, per distrik ini ditentukan kuota hasil kerja paksanya. Apabila satu distrik tidak bisa memenuhi target, maka akan mendapat hukuman.

Disinilah kekejaman mulai terjadi. Tiap distrik memberlakukan hukum mutilasi anggota tubuh bagi penduduk lokal apabila kuota tidak tercapai.

Sumber : Afican History
Bayangin. Apa sih bagusnya kerja paksa? Kerja paksa yang dilakukan oleh warga Kongo, tidak ada bedanya dengan romusha. Mereka banyak yang mati karena kelaparan dan jam kerja yang tidak manusiawi.

Yang memutilasi mereka siapa? Pasti pasukan Belgia!

Bukan...!!! Bahkan lebih miris lagi

Leopold membentuk tentara lokal bernama Soldiers of Force Publique dan membayar mereka untuk memutilasi anggota tubuh para pekerja.

Di masa kekejaman ini pula, selama 25 tahun, 15 juta warga Kongo telah terbunuh secara sadis. Di masa penjajahan King Leopold II.

Seorang pendeta Katolik (yang nantinya akan mengabarkan kekejaman King Leopold II ini ke Eropa), membuat pernyataan seperti ini ketika melihat kekacauan yang terjadi di Kongo :
All blacks saw this man as the devil of the equator ... From all the bodies killed in the field, you had to cut off the hands. He wanted to see the number of hands cut off by each soldier, who had to bring them in baskets ... A village which refused to provide rubber would be completely swept clean. As a young man, I saw [Fiévez's] soldier Molili, then guarding the village of Boyeka, take a net, put ten arrested natives in it, attach big stones to the net, and make it tumble into the river ... Rubber causes these torments; that's why we no longer want to hear its name spoken. Soldiers made young men kill or rape their own mothers and sisters.

Share:

ALASAN MENGAPA TIDAK ADA ORANG INDONESIA YANG MEMILIKI WAJAH KETURUNAN BELANDA

Mungkin sempat terpikirkan di benak kita kan Indonesia Dijajah Oleh Belanda selama 350 Tahun ya kan.. nah pertanyaannya Mengapa TIDAK ADA ORANG INDONESIA YANG MEMILIKI WAJAH ORANG EROPA (BELANDA)? Apa yang sebenarnya terjadi?

Pasca kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, dimulai periode yang cukup kelam dan tidak diceritakan oleh buku sejarah di sekolah, yaitu di mana banyak orang - orang yang dituduh sebagai simpatisan Belanda direnggut nyawanya dan pada akhirnya di tahun 1950'an mulai "dipulangkan" atau bahasa halusnya dideportasi kembali ke Belanda.

Tapi hal yang paling menyedihkan mungkin sewaktu di Jawa pada masa - masa pasca kemerdekaan tersebut, banyak dari mereka yang keturunan Belanda, Indo-Belanda, Indonesia Timur, dan Tionghoa menjadi korban tuduhan ini sehingga banyak nyawa mereka yang direnggut.

Banyak yang dibunuh menggunakan bayonet, bambu runcing, atau pukulan benda keras lainnya. Korbannya? Berjumlah sekitar tujuh ribu sampai dengan 20 ribu jiwa yang mayoritas banyak wanita dan remaja ke bawah. Kemudian memang juga kerap kali terjadi diskriminasi terhadap mereka yang keturunan Belanda dan Indo-Belanda, seperti dipersulit mencari pekerjaan dan dipandang sebagai "bangsa penjajah".

Setelah Proklamasi 17 Agustus 1945, populasi orang Belanda, Eropa dan Indo di Batavia (kemudian menjadi Djakarta) merosot drastis karena banyak di antara mereka yang sangat trauma oleh pendudukan Jepang dan memilih mengungsi (kembali) ke Belanda. Juga karena keadaan di Djakarta yang mulai genting memusuhi mereka segera setelah proklamasi kemerdekaan. Terkenal sebagai jaman BERSIAP. Inilah gelombang pertama apa yang dikenal sebagai repatriasi penduduk Belanda. Kemudian, berikutnya setelah penyerahan kedaulatan tanggal 27 Desember 1949, terjadi lagi hengkangnya penduduk Belanda, Eropa dan Indo dari Jakarta. Merupakan gelombang kedua dari repatriasi mereka. 

Pada tahun 1957-1958 akibat memuncaknya perselisihan mengenai Irian Barat (Nieuw Guinea menurut penyebutan Belanda), terjadilah repatriasi gelombang ketiga dari warga Belanda ke negeri asal mereka, sehingga boleh dibilang habislah riwayat orang Belanda di Indonesia untuk selamanya.

Pada Masa Repatriasi, periode di mana banyak orang Belanda dan Indo-Belanda asal Indonesia "memutuskan" untuk hengkang kembali ke Belanda atau beberapa negara lainnya, "memutuskan" juga dalam artian kerap kali ditekan dan didiskriminasi selama masih tinggal di Indonesia. Terhitung sekitar 300 ribu lebih orang Belanda, Indo-Belanda, dan Indonesia yang memutuskan untuk hengkang ke Belanda.
repatriasi tahun 1958


Sonja Ten Hoor-Heints yang merupakan salah satu orang keturunan Indo-Belanda, dulunya Yvone dikumpulkan bersama beberapa orang sepertinya oleh kepala desa di Magelang Utara dan diberikan pilihan yaitu mati atau ikut "dipulangkan" ke Belanda.

Yvone sendiri diangkut bersama - sama dengan orang sepertinya dari Solo menggunakan kereta menuju Semarang untuk segera "dipulangkan" ke Belanda, sesuatu yang membuatnya berpisah dengan ibunya yang keturunan Indonesia. Jadi sampai sini sudah jelas alasan mengapa tidak banyak keturunan Belanda atau Indo-Belanda? Karena mereka dulu banyak dibunuh lalu kemudian "dipulangkan".

Begitulah singkat cerita saya tentang sejarah yang tidak pernah dibahas di buku sejarah sekolah yang hobinya bahas prasasti - prasasti di setiap tingkatan kelas demi menghindari topik seperti ini. Itu juga alasan betapa pentingnya belajar sejarah, supaya berpikir dan bertindak jauh lebih baik dibandingkan generasi pendahulu kita semua.

Sumber:

Share:

Popular Posts

Cari Blog Ini

Label

Recent Posts

Label Cloud