Ashgabat adalah ibu kota sekaligus kota terbesar Turkmenistan. Penduduknya berjumlah 695.300 jiwa (2001) dan pada tahun 2009, diperkirakan ada sekitar satu juta jiwa yang tinggal di kota ini. Kota ini merupakan ibu kota pemerintahan dan pusat ekonomi utama di Turkmenistan. Kota ini terletak di Gurun Kara Kun dan pegunungan Kopet Dag. Terletak 250 km dari kota terbesar kedua di Iran, Mashhad.
Sekitar 80% bangunan Ibukota Türkmenistan terbuat dari marmer putih (a Guinness World Record), yang kebanyakan diimpor dari China dan Viet Nam. Lihat, Türkmenistan memiliki cadangan gas alam terbesar keempat sedunia, dan menggunakan kekayaan dari gas alam tersebut untuk membangun seluruh bangunan marmer, serta penerangan jalan dan jalan raya yang mengkilap. pemerintah Turkmenistan menggelontorkan dana sekitar Rp 2,5 triliun Demi membangun 543 bangunan dari marmer putih di kota Ashgabat
Akan tetapi, Anda akan mengetahui fakta dibalik bangunan mengkilap tersebut, bahwasanya gedung tersebut kosong!
Flat (hunian) di gedung-gedung tersebut seharga $200–500k USD, di negara di mana banyak orang hanya menghasilkan $200 per bulan. Kebanyakan orang di Türkmenistan tidak mampu membeli flat seperti itu dan lebih memilih tinggal di apartemen yang dibangun Soviet. Jalanan juga kosong melompong, hanya beberapa mobil yang melintas.
Ambisi menjadi kota serba putih tak pelak membuat Presiden Turkmenistan, Gurbanguly Berdymukhammedov menelurkan aturan unik di Ashgabat dengan hanya memperbolehkan kendaraan berwarna putih dan perak melintasi ibu kota Turkmenistan tersebut. Tak terkecuali mobil dinas dan mobil pengawal presiden.
Sebab peraturan ambisius tersebut, pemilik kendaraan berwarna gelap di kota ini terpaksa mengeluarkan biaya tambahan berkisar Rp 28,9 juta guna mengganti warna kendaraan mereka menjadi putih dominan.
fakta lain Di balik marmer-marmer putih tersebut, sekitar 60 persen masyarakat Turkmenistan yang hidup sebagai pengangguran berjuang mencari pekerjaan setiap harinya demi menghidupi keluarga mereka.
Mereka yang mengenal Türkmenistan tahu betapa gilanya diktator yang berkuasa, Gurbanguly Berdimuhamedow serta diktator sebelumnya Saparmurat Niyazov, alias Türkmenbaşy, dan bagaimana diktator tersebut membangun ibu kota sebagai barang pameran belaka daripada membuat kota yang layak huni.
Kota Aşgabat menyalip Kota Hongkong sebagai Kota Termahal Sedunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar