Pengeboran dimulai pada 24 Mei 1970 menggunakan Uralmash-4E, dan kemudian rig pengeboran seri Uralmash-15000. Lubang bor dibor dengan bercabang dari lubang pusat. Yang terdalam, SG-3, mencapai 12.262 meter pada tahun 1989 dan merupakan titik buatan terdalam di Bumi. Lubang bor tersebut berdiameter 23 sentimeter.
Dalam hal kedalaman vertikal sejati, itu adalah lubang bor terdalam di dunia. Selama dua dekade itu juga merupakan lubang bor terpanjang di dunia dalam hal kedalaman yang diukur sepanjang lubang sumur, sampai melampaui pada tahun 2008 oleh sumur minyak Al Shaheen sepanjang 12.289 meter di Qatar, dan pada tahun 2011 pada 12.345 meter di bawah permukaan, Sakhalin-I Odoptu OP-11 Well (lepas pantai dari pulau Sakhalin Rusia).
Pada saat itu Amerika Serikat dan Uni Soviet sedang terlibat perang dingin dan berlomba-lomba untuk menggali lubang terdalam di dunia. Di Amerika Serikat, proyek pengeboran dilakukan di pesisir Pasifik Meksiko dengan nama Project Mohole. Project ini berhasil menggali sedalam 3.600 meter dan terus mengebor hingga 183 meter di bawah dasar lautan. Keberhasilan ini membuktikan bahwa pengeboran minyak di lautan dapat dilakukan. Namun, sayangnya pendanaan terhadap proyek tersebut dihentikan pada tahun 1966 tanpa alasan yang jelas. Sementara itu, para peneliti Uni Soviet yang mendengar adanya Project Mohole di AS pun tidak mau kalah. Mulai dari era 1970-an hingga 1994, mereka mengebor di semenanjung Kola yang terletak di ujung utara Rusia dan menciptakan lubang terdalam di dunia yang dinamakan Kola Superdeep Borehole.
Melalui Kola Superdeep Borehole, para peneliti Uni Soviet menemukan beragam penemuan unik dari fosil plankton mikroskopis berusia 2 miliar tahun, air tanah yang berasal dari hidrogen dan oksigen hingga temperatur udara ekstrem sekitar 180 derajat Celcius di kedalaman 12 kilometer. Salah satu temuan penting yang muncul dari Kola Superdeep Borehole adalah gneiss yang ditemukan pada kedalaman 7 kilometer. Gneiss adalah batuan metamorf yang terbentuk di bawah suhu dan tekanan tinggi.
Ilmuwan juga menemukan bebatuan yang amat panas. Suhu batuan itu mencapai 180 derajat Celsius, 80 derajat Celsius lebih panas dibandingkan apa yang diperkirakan oleh para ilmuwan. Bebatuan tersebut juga berumur amat tua, sekitar 2,7 miliar tahun.dan juga ditemukan fosil organisme yang bertentangan dengan gagasan ilmiah pada masa itu.
Sejak tahun 1994, direktur Kola Superdeep, Dr. Huberman, ingin melanjutkan penelitian kola superdeep borehole akan tetapi pemerintah kurang tertarik pada Kola Superdeep Borehole. Rencana untuk membuat lubang bor yang lebih dalam sudah lama terlupakan, dan kesediaan untuk mendanai penelitian geologi pun memudar. Pendanaan Internasional pun tidak dapat menyelamatkan Kola Superdeep Borehole. Setelah bertahun-tahun mengalami kemunduran, situs tersebut ditutup pada tahun 2008.
Sejak tahun 1994, direktur Kola Superdeep, Dr. Huberman, ingin melanjutkan penelitian kola superdeep borehole akan tetapi pemerintah kurang tertarik pada Kola Superdeep Borehole. Rencana untuk membuat lubang bor yang lebih dalam sudah lama terlupakan, dan kesediaan untuk mendanai penelitian geologi pun memudar. Pendanaan Internasional pun tidak dapat menyelamatkan Kola Superdeep Borehole. Setelah bertahun-tahun mengalami kemunduran, situs tersebut ditutup pada tahun 2008.
Tempat seperti laboratoriumn peralatan pengeboran, dan lain – lain pun ditinggalkan dan dihilangkan. Selama beberapa tahun masih ada kantor kecil di Zapolyarny, tetapi bahkan kantor itu pun runtuh. Menara pemboran telah runtuh. Yang tersisa hanyalah reruntuhan.dan kini, Kola Superdeep Borehole hanya menyisakan tutup besi karatan di antara puing-puing bekas penambangan nan terabaikan.
Kola Superdeep telah memberikan kontribusi besar bagi perkembangan ilmu geologi. Karena itu reruntuhan bekas pengeboran ia hidup sebagai legenda. Situs itu bisa saja menjadi museum dan tujuan wisata dan memberi penghormatan pada penyelidikan ilmiah tersebut. lubang bor sedalam 12 kilometer mereka gunakan bukan untuk mengekstraksi minyak sebagai bahan bakar kendaraan, tetapi untuk mengetahui apa yang ada di sana. Kita mungkin tahu lebih banyak tentang apa yang ada di dalam Bumi melalui pengukuran seismik, atau tentang luar angkasa, tetapi kita tidak pernah bisa melihat lebih jauh ke dalam Bumi daripada yang kita lakukan dengan Kola Superdeep Borehole.